Pages

Selasa, 12 Maret 2013

Microsoft says: IE9 will only support H.264 for video.


Microsoft mengatakan IE9 hanya akan mendukung H.264 untuk video.

Article appeared on guardian.co.uk

Sebelumnya Microsoft mendukung Adobe Flash, namun setelah mengamati tren pasar pengguna, Microsoft mulai berpikir untuk meninggalkannya. Kali ini Microsoft berniat untuk mendukung codec H.264 di IE9. Padahal Micrososft memiliki sistem sendiri, yaitu  VC-1, atau open source Ogg Theora dan Silverlight.

Keputusan ini diambil sebagai langkah startegis dalam menjejeri langkah Apple dan Google. Apple menolak untuk menerapkan Ogg Theora di QuickTime secara default (seperti yang digunakan oleh Safari), karena kurangnya dukungan hardware dan ketidakpastian lanskap paten. Sedangkan Google sebenarnya telah menerapkan Ogg Theora tapi menemukan kenyataan bahwa Ogg Theora yang berkualitas-per-bit tidak cocok untuk YouTube.

Selain itu, permasalahan mendasar yang dihadapi Ogg Theora adalah ‘tereliminisasi’ dirinya dari HTML5 atas desakan Apple. Padahal HTML5 sangat penting dalam mengembangkan aplikasi web interaktif dan desain situs. Spesifikasi HTML5 menggambarkan dukungan video tanpa menentukan format video tertentu.

Suatu kontradiksi saat Microsoft menyatakan dukungannya terhadap HTML5 dan H.264, sementara sistemnya sendiri harus terdepak dari HTML5. Padahal, walau tidak banyak, ada pihak yang menyayangkan strategi Microsoft tersebut. Mereka mengatakan bahwa IE9 seharusnya mendukung open source codec Ogg Theora. Microsoft juga seharusnya mengembangkan VC-1 yang digadang-gadang memiliki teknologi yang sama-bahkan lebih baik dari H.264. Seharusnya Microsoft memilih strategi lain dalam persaingannya dengan Apple. Seperti kita ketahui bahwa Apple telah menerapkan H.264 pada iPad dan iPhone-nya. Demikian pula dengan You Tube yang dimiliki oleh Google.  

Microsoft harus  mengakui bahwa ia tidak memiliki kekuatan pasar untuk melawan Apple dan Google. Tapi bukan berarti Microsoft harus menjiplak mereka. Meninggalkan Adobe Flash mungkin langkah yang ‘terpaksa’ diambil Microsoft. PihakMicrosoft mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan pengembangan Silverlight. Microsoft mengklaim Silverlight lebih baik daripada Flash untuk media streaming, dan yang cocok dengan lingkungan pengembangan Microsoft sendiri daripada Adobe. Dengan begitu Microsoft bisa mengganti Flash dengan memproduksi sesuatu yang lebih baik. Banyak pilihan yang tersedia di pasaran, memberi keleluasaan bagi pengguna untuk memutuskan yang terbaik. Kalau begitu, kita tunggu saja gebrakan Microsoft selanjutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar